Mails-World – , Jakarta – Dunia teknologi kembali diguncang oleh perpindahan staf kunci saat empat peneliti senior dari OpenAI memutuskan untuk bergabung dengan Meta. Berdasarkan laporan Wired pada Ahad, 29 Juni 2025, Shengjia Zhao, Shuchao Bi, Jiahui Yu, dan Hongyu Ren kini resmi menjadi bagian dari tim superintelijen Meta, menandai langkah signifikan dalam persaingan ketat di ranah kecerdasan buatan. Konfirmasi mengenai kepindahan ini diperkuat dengan penonaktifan profil mereka dari Slack OpenAI.
Keputusan para peneliti ini untuk beralih seragam bukan tanpa alasan. Hal ini menandai babak terbaru dari strategi perekrutan agresif Mark Zuckerberg, CEO Meta, yang secara nyata tengah berupaya mengejar ketertinggalan dan bahkan mendominasi perlombaan pengembangan kecerdasan buatan (AI). Dengan langkah ini, Meta menunjukkan tekad kuatnya untuk bersaing langsung dengan pemain besar seperti OpenAI, Anthropic, dan Google dalam menciptakan inovasi AI terdepan.
Sebelumnya, pada awal Juni, CEO OpenAI Sam Altman sempat mengungkapkan bahwa Meta telah menawarkan “tawaran besar” berupa bonus penandatanganan fantastis sebesar US$ 100 juta (sekitar Rp 1,6 triliun) kepada staf OpenAI. Kala itu, Altman dengan yakin menyatakan bahwa “tidak ada satu pun orang terbaik kami yang memutuskan untuk menerimanya.” Namun, sumber Wired di OpenAI mengonfirmasi adanya tawaran tersebut, menambah konteks pada gelombang perpindahan staf yang kini terjadi.
Di antara para peneliti yang pindah, Hongyu Ren adalah nama yang cukup menonjol. Ia dikenal sebagai pimpinan pasca-pelatihan untuk model mini o3 dan o4 OpenAI, serta terlibat dalam pengembangan model sumber terbuka yang rencananya akan dirilis musim panas ini. Perannya sangat krusial dalam proses penyempurnaan model AI setelah dilatih pada data primer. Sementara itu, Shengjia Zhao, yang bergabung dengan OpenAI pada musim panas 2022, merupakan ahli dalam penelitian pembelajaran mendalam dan berkontribusi signifikan dalam pembangunan model GPT-4 yang menjadi andalan perusahaan rintisan tersebut.
Tidak kalah penting adalah Jiahui Yu, yang sebelum bergabung dengan OpenAI pada akhir 2023, memiliki rekam jejak mentereng di Google DeepMind, salah satu pusat inovasi AI terkemuka dunia. Kemudian ada Shuchao Bi, yang di OpenAI menjabat sebagai manajer model multimoda, menunjukkan keahliannya dalam mengelola sistem AI yang mampu memproses berbagai jenis data.
Gelombang kepergian peneliti ini datang tak lama setelah OpenAI juga dilaporkan kehilangan tiga peneliti lainnya dari kantornya di Zurich, seperti yang diungkap oleh Wall Street Journal. Fenomena ini mengindikasikan adanya tekanan atau dinamika internal yang perlu dicermati dalam tubuh OpenAI. Hingga berita ini diturunkan, baik OpenAI maupun Meta belum memberikan tanggapan resmi terkait kepindahan para talenta kunci ini.
Pilihan Editor: Begal iPhone Berkembang Terorganisir dan Lintas Negara di Eropa