Home / Technology / Gawat! 300 Juta HP Android Ini Tak Bisa Update Chrome Lagi

Gawat! 300 Juta HP Android Ini Tak Bisa Update Chrome Lagi

Mails-World – Sebuah perubahan besar akan segera terjadi bagi jutaan pengguna peramban Google Chrome di perangkat Android. Raksasa teknologi ini secara resmi akan menghentikan dukungan pembaruan atau update untuk browser Chrome yang berjalan di sistem operasi Android di bawah versi 10.0.

Keputusan strategis ini diambil seiring dengan persiapan Google untuk meluncurkan Chrome versi baru, yaitu Chrome 139, yang dijadwalkan rilis pada 5 Agustus 2025 mendatang. Versi Chrome terbaru ini akan menetapkan Android 10.0 sebagai persyaratan minimum sistem operasi perangkat agar dapat menjalankan peramban tersebut secara optimal. Dengan demikian, perangkat Android yang masih menggunakan versi 8.0 (Oreo) atau 9.0 (Pie) tidak akan dapat menjalankan Chrome 139, dan hanya akan mentok pada Chrome versi sebelumnya, yakni Chrome 138.

Chrome 138 adalah versi terakhir Chrome yang akan mendukung Android 8.0 (Oreo) dan Android 9.0 (Pie). Chrome 139 adalah versi pertama Chrome yang memerlukan Android 10.0 atau lebih baru,” terang Ellen T, Chrome Support Manager, seperti dikutip KompasTekno dari laman dukungan resmi Google. Lebih lanjut, Ellen juga menegaskan bahwa Chrome 138 yang terpasang di perangkat Android 8.0 atau Android 9.0 tidak akan menerima pembaruan lebih lanjut, termasuk pembaruan keamanan maupun pembaruan fitur. Meskipun browser ini masih bisa dijalankan oleh pengguna, fungsinya kemungkinan tidak akan optimal dan berpotensi lebih rentan terhadap serangan keamanan karena tidak lagi mendapatkan update security patch terkini.

Keputusan ini bukan tanpa dampak signifikan. Berdasarkan data Forbes, Android 8.0 dan Android 9.0 saat ini masih digunakan oleh sekitar 4 persen dari total 3,3 miliar pengguna perangkat berbasis Android di seluruh dunia. Angka ini setara dengan sekitar 300 juta perangkat Android yang masih menjalankan sistem operasi lawas tersebut. Beberapa model ponsel populer yang kemungkinan masih menggunakan OS ini antara lain Samsung Galaxy S8, Galaxy S8 Plus, dan Galaxy Note 8, yang dirilis pada tahun 2017 dan mendapatkan dukungan update hingga Android 9, seperti dirangkum KompasTekno dari Android Authority. Mengingat sebagian besar perangkat Android dibekali peramban Chrome secara default, dapat disimpulkan bahwa ratusan juta perangkat ini harus siap menghadapi kondisi Chrome yang ketinggalan zaman dan tidak akan mendapatkan pembaruan lagi. Oleh karena itu, Google sangat menyarankan pengguna untuk melakukan upgrade ke perangkat yang mendukung Android 10 atau versi yang lebih baru, demi mendapatkan fitur anyar Chrome serta patch keamanan terkini.

Di tengah kabar penarikan dukungan untuk Chrome versi lawas, Google masih terus menggulirkan pembaruan untuk Chrome 138. Salah satunya adalah hadirnya fitur bilah alamat atau address bar yang dipindahkan ke bagian bawah layar, sebuah opsi yang sudah lama tersedia di Chrome versi iOS. Fitur yang terkesan sepele ini sesungguhnya sangat penting karena berkaitan langsung dengan kenyamanan pengguna saat menjelajah internet, terutama pada ponsel berlayar besar, baik dalam format ponsel batang (bar phone) maupun ponsel lipat (foldable phone). “Sekarang Anda dapat memindahkan bilah alamat Chrome ke bagian bawah layar Android Anda,” tulis Nick Kim Sexton, Senior Product Manager Chrome, dalam blog resmi Google. Fitur ini telah lebih dulu hadir untuk pengguna Chrome di iOS (iPhone) sejak tahun 2023, dan sebelumnya juga tersedia di browser Safari sejak iOS 15. Kini, Google secara bertahap mulai menggulirkannya ke semua perangkat Android, dan diperkirakan akan tersedia secara luas dalam beberapa minggu ke depan.

Selama bertahun-tahun, posisi kolom alamat atau address bar di Chrome selalu berada di bagian atas layar. Address bar sendiri adalah kolom input pada peramban web yang digunakan untuk memasukkan URL (Uniform Resource Locator) atau alamat situs web, seringkali disebut sebagai “Omnibox” pada Google Chrome. Namun, dengan tren ukuran ponsel yang semakin besar, posisi address bar di bagian atas menjadi semakin sulit dijangkau, terutama ketika pengguna hanya menggunakan satu tangan. Dengan fitur baru ini, pengguna dapat memindahkan address bar ke bagian bawah layar, bersamaan dengan menu tab switcher, menu tab baru, ikon tiga titik (overflow menu), dan tombol navigasi lainnya. Ini berarti semua kontrol utama kini dapat dijangkau dengan ibu jari tanpa perlu mengubah posisi genggaman tangan.

Menurut Google, pembaruan ini didesain sebagai opsi kustomisasi tambahan, bukan sebuah perubahan permanen. “Tergantung ukuran tangan dan perangkat, satu posisi address bar bisa terasa lebih nyaman dibandingkan yang lain. Kami menghadirkan pembaruan ini agar pengguna bisa menjelajah web dengan lebih nyaman,” kata Sexton. Bagi pengguna yang ingin mencoba fitur ini, caranya cukup mudah: cukup menekan dan menahan (long press) pada kolom alamat di Chrome, lalu pilih opsi baru bernama “Move address bar to bottom” atau “Pindahkan address bar ke bawah”. Opsi ini juga dapat diakses melalui menu “Settings” > “Address Bar” pada pengaturan Chrome. Pengguna juga bisa sewaktu-waktu memindahkannya kembali ke atas jika merasa lebih nyaman dengan tata letak lama. Perlu dicatat, Google merinci bahwa pengguna hanya dapat menyesuaikan posisi bilah alamat dalam mode potret; dalam mode lanskap, bilah alamat akan tetap berada di bagian atas layar. Berdasarkan pantauan KompasTekno, fitur “move address bar to bottom” ini belum tersedia di aplikasi Chrome versi 138.0.7204.45 di ponsel Android, yang memang wajar mengingat fitur baru biasanya digulirkan secara bertahap dan membutuhkan waktu untuk menjangkau semua perangkat pengguna.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *