Saat ini, Microsoft berdiri tegak sebagai pemimpin tak terbantahkan di pasar sistem operasi (OS) komputer di seluruh dunia. Berdasarkan data Netmarketshare per Juni 2024 lalu, OS Windows yang dikembangkan oleh raksasa teknologi ini menguasai lebih dari 85 persen pangsa pasar global, sebuah dominasi yang sulit digoyahkan.
Namun, dominasi kokoh ini bukanlah pencapaian semalam. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen pada tahun 1975 ini mulai menancapkan taringnya setelah menjalin kerja sama krusial dengan raksasa komputer IBM pada tahun 1980. Kala itu, IBM tengah bersiap meluncurkan komputer pribadi (Personal Computer/PC) untuk pengguna rumahan dan membutuhkan sistem operasi yang handal. Untuk kebutuhan inilah, IBM menggandeng Microsoft.
Menyambut peluang emas tersebut, Microsoft mengambil langkah strategis dengan mengakuisisi sistem operasi bernama 86-DOS dari perusahaan Seattle Computer Products (SCP) seharga 50.000 dollar AS. Pilihan ini didasarkan pada arsitektur 86-DOS yang serupa dengan CP/M, OS yang sebelumnya digunakan di komputer IBM, serta kompatibilitasnya dengan prosesor Intel 8086 yang akan menjadi otak dari PC IBM.
Setelah proses akuisisi, Microsoft segera mengganti nama 86-DOS menjadi MS-DOS (Microsoft Disk Operating System) dan melisensikannya kepada IBM, yang kemudian menjualnya dengan nama PC DOS. Hanya dalam kurun waktu satu tahun, Microsoft berhasil melisensikan lebih dari 70 salinan MS-DOS ke berbagai produsen komputer lainnya. Dengan cepat, MS-DOS pun menjelma menjadi standar industri di ranah komputer pribadi, terutama berkat adopsinya oleh IBM PC dan berbagai komputer kompatibel lainnya yang bermunculan. Inilah yang menjadi tonggak awal sejarah Microsoft dalam merajai pangsa pasar sistem operasi.
Sengketa dengan SCP
Di balik kesuksesan MS-DOS yang meroket, muncul bayang-bayang perselisihan hukum. SCP menuding Microsoft tidak transparan dalam proses akuisisi 86-DOS. SCP mengeklaim tidak diberitahu bahwa sistem operasi tersebut akan dilisensikan kepada IBM untuk produk yang berpotensi masif, sehingga mereka merasa dirugikan karena nilai jualnya dianggap terlalu murah. Selain itu, SCP juga menuduh Microsoft tidak memberikan akses ke versi terbaru MS-DOS untuk perangkat keras buatan mereka, padahal akses tersebut disebut-sebut sebagai bagian dari kesepakatan awal akuisisi.
Sengketa hukum antara kedua perusahaan ini akhirnya diselesaikan di luar pengadilan pada tahun 1986. Dalam kesepakatan tersebut, Microsoft membayar 925.000 dollar AS kepada SCP dan berhasil mempertahankan hak penuh atas MS-DOS. Pada titik ini, profit yang telah diraup Microsoft dari lisensi MS-DOS sudah jauh melampaui angka penyelesaian sengketa tersebut, menunjukkan kemenangan strategis bagi perusahaan pimpinan Bill Gates.
Evolusi ke Windows
Perjalanan Microsoft tidak berhenti di MS-DOS. Perusahaan terus mengembangkan sistem operasi ini hingga akhirnya merilis Windows versi pertama pada tahun 1985, yang berjalan di atas MS-DOS 2.0. Kedua OS tersebut berjalan berdampingan, melayani pengguna selama lebih dari satu dekade.
Versi terakhir MS-DOS, yaitu MS-DOS 8.0, dirilis sebagai bagian dari sistem operasi Windows Me (Millennium Edition) pada tahun 2000. Namun, sebuah era baru dimulai dengan peluncuran Windows XP pada tahun 2001. Sejak saat itu, Microsoft beralih menggunakan kernel Windows NT yang jauh lebih stabil dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna bisnis maupun konsumen. Kernel Windows NT inilah yang terus dikembangkan hingga saat ini dan menjadi fondasi utama bagi sistem operasi Windows 11 modern.
Sementara itu, MS-DOS tidak lagi dirilis sebagai produk utama, memudar dari panggung utama sistem operasi. Pada tahun 2015, Microsoft sempat merilis MS-DOS Mobile untuk perangkat Windows Phone. Namun, aplikasi tersebut lebih bersifat nostalgia, menghadirkan antarmuka berbasis teks khas DOS yang membangkitkan kenangan akan era awal komputer pribadi.